Monday, April 9, 2012

Paedagogi Praktis Abad ke-21

meskipun paedagogi secara definisi tidak pernah berubah, kajian atasnya terasa terus kontekstual sesuai dengan perjalanan sejarah peradaban pendidikan. pada saat masuk abad ke-21, banyak orang yang tertarik untuk mendiskusikan paedagogi, bahkan diberi nama paedagogi abad ke-21 yang dikenal juga sebagai paedagogi progresif. paedagogi yang abstrak itu harus mampu menjelmakan sesuatu menjadi sesuatu yang konkret. paedagogi tidak sekadar harus dipahami, melainkan juga bagaimana cara mengaplikasikannya. pemikiran ini kemudian melahirkan yang disebut sebagai paedagogi praktis. sebagai ilmu atau teori dan seni atau praktik mengajar, paedagogi termasuk dalam kategori "pengetahuan paedagogis formal" dam "pengetahuan paedagogis vernakular" (McNamara, 1991). paedagogi formal bermakna paedagogi teoritis atau ilmiah, sedangkan paedagogi vernakular merupakan kata lain dari paedagogi praktis. pada tataran pembelajaran dikelas tidak ada perbedaan yang jelas antara paedagogi praktis dan paedagogi ilmiah. meski demikian, praktik paedagogi yang baik harus didasari oleh teori paedagogi yang sudah teruji. contohnya, membangun gedung pencakar langit tanpa teori, hasilnya gedung akan tuntuh. dokter mengoperasi jantung pasien tanpa teori, pasiennya akan mengalami kematian segera.
menurut Youth dan Lucas (1999) menjadi sangat penting  bahwa profesi guru mengembangkan pendekatan sendiri untuk spesialisasi profesional dibidang paedagogi. satu kerangka kerja yang dimungkinkan oleh guru dapat mengembangkan pendekatan mereka sendiri untuk paedagogi yang disarankan oleh Hallam dan Ireson (1999) seperti berikut :
  • pertimbangan tujuan pendidikan dan nilai-nilai yang mendukung pengajaran.
  • pengetahuan tentang teori belajar.
  • pengetahuan tentang konsep-konsep yang berbeda dari mengajar.
  • pengetahuan tentang model pengajaran dan pembelajaran dan interaksi dinamis karakteristik siswa, karakteristik lingkungan belajar, tuntutan tugas, proses pengajaran dan pembelajaran, dan berbagai jenis pembelajaran.
  • memahami bagaimana paedagogi dapat dioperasionalkan didalam kelas.
  • pengetahuan dan keterampilan untuk mengevaluasi praktik, penelitian, dan teori yang berkaitan dengan pendidikan.
meski sudah berusia sangat tua, paedagogi terus mengundang perdebatan. sangat berbahaya jika disekolah-sekolah muncul kekuatan luar yang memaksa perubahan buruk didasarkan pada teori, riset, dan praktik tanpa melirik esensi paedagogi. dalam education week edisi 19 juni 2002, misalnya, menteri pendidikan amerika serikat telah mempertanyakan pentingnya paedagogi pembelajaran bagi guru.baginya, apa yang dibutuhkan oleh guru adalah pemahaman yang lebih tentang apa yang mereka akan ajarkan, bagaimana memantau kemajuan siswa, dan bagaimana membantu siswa yang jatuh dibelakang. dia tidak terlalu mementingkan dimensi paedagogi, karena baginya penguasaan materilah yang paling esential. implikasi dari pernyataan ini tentu saja mengerikan, karena kurangnya perhatian pada paedagogi. padahal, banyak anak yang putus sekolah dan berperilaku menyimpang sebagian karena sumbangan dari kesalahan paedagoginya. kurangnya apresiasi kepada paedagogi juga telah menyebabkan teknologi baru gagal untuk mewujudkan potensi mereka dibanyak ruang kelas diseluruh negeri.

Daftar Pustaka : Danim, Sudarwan. (2010). Pedagogi, Andragogi dan Heutagogi., Bandung: Alfabeta.

No comments:

Post a Comment