Sunday, April 29, 2012

Laporan Pelaksanaan Micro Teaching


Kelompok 4
Anggota              :  Dwika Septian Ihsan    (091301013)
                              Zukhrini Khalish N         (101301053)
                              Dealovalia Hasibuan     (101301074)
                              Putra Pratama                  (101301100)


Sekolah                       : TK DHARMA PANCASILA

Jumlah Murid              : 11 Orang

Usia Murid                  : Rata-rata 5 Tahun

Tema Pengajaran         : Go Green

Standar Kompetensi   : Siswa mampu memahami bahwa barang-barang bekas dapat diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat, dan siswa memiliki kesadaran akan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya.

Alokasi Waktu            : 60 menit

      I.      Pendahuluan

         Pada zaman sekarang ini, banyak orang kurang peduli terhadap lingkungannya. Mereka terbiasa membuang barang sekali pakai, contohnya setelah mengkonsumsi makanan ringan, kemasan pembungkusnya langsung dibuang begitu saja. Bila terus dibiarkan hal ini akan menjadi pencemaran lingkungan yang berdampak negatif terhadap diri mereka. Limbah dari bahan plastik merupakan limbah yang paling berbahaya, karena sulit dihancurkan dalam waktu singkat, jika ditanam akan sulit melebur, sedangkan jika  dibakar akan menghasilkan senyawa (X) yang sangat berbahaya. Selain plastik, banyak juga limbah yang mencemari lingkungan dan sulit diuraikan oleh bakteri, seperti kertas, kaleng bekas, logam, stearofoam dan sebagainya.
Mengingat banyaknya barang bekas yang sudah tidak terpakai dan hanya menjadi sampah, membuat kami tertarik untuk membahas topik ini. Selain mengurangi sampah, juga bisa menghasilkan barang yang berguna serta bernilai seni dan ekonomi. Memanfaatkan barang bekas, bukan hanya tugas orang dewasa, tetapi juga harus mulai diajarkan sejak dini. Anak – anak perlu memahami pentingnya menjaga lingkungan.
Dari latar belakang tersebut, kami merasa pelu membantu adik – adik usia dini untuk sama – sam`a menjaga lingkungan. Kegiatan  Micro Teaching  yang bertemakan “Go Green” dengan berfokus kepada pemanfaatan barang bekas yang akan dilaksanakan di Taman Kanak – Kanak Dharma Pancasila, Medan, diharapkan mampu memberikan pengajaran kepada anak usia dini tentang pentingnya menjaga lingkungan.

       II.      Landasan Teori
Banyak orang yang mengatakan mengajar adalah ilmu, dimana kegiatan mengajar harus bebasis dan dipandu oleh ilmu. Konsep ini menekankan pada aspek ilmiah dalam kegiatan pengajaran dan berfokus pada cara-cara melakukan sistematisasi komunikasi antara guru dan siswa. Konsep ini percaya bahwa adalah mungkin untuk secara sistematis memilih bahan, mengatur interaksi guru dengan siswa, interaksi antar sesama siswa, dan menentukan bahan-bahan yang harus dipelajari oleh siswa, sehingga mengurangi kemungkinan kegiatan pembelajaran terjadi secara kebetulan.
Banyak orang juga percaya mengajar adalah seni. Konsep ini memposisikan mengajar sebagai aktivitas “ilmiah” memang dapat diformalkan, namun jika dipaksakan, akan terjadi birokratisasi dan pemaksaan aktivitas belajar. Penganut konsep ini berpendapat bahwa mengajar sebenarnya merupakan intuisi, improvisasi, dan ekspesi.
Guru harus mampu melakukan dan menangani proses kreatif secara tidak terduga di dalam kelas. Dalam kegiatan mengajar, tidak ada resep gagal-aman secara rutinitas. Aktivitas yang paling penting dari kegiatan mengajar adalah mengelola peristiwa-peristiwa yang terjadi selama proses pembelajaran itu.
Intinya, setiap guru harus siap menerima semua perilaku anak-anak dalam kelas, karena anak-anak pada umumnya berperilaku secara spontan.

III. Tujuan Pembelajaran
1.      Memiliki kesadaran untuk menjaga keindahan lingkungan (Bumi) dengan membuang sampah pada tempatnya
2.      Memahami bahwa barang-barang bekas (sampah) dapat diolah menjadi sesuatu yang berguna
3.      Meningkatkan kreativitas
4.      Mengetahui manfaat menabung
5.      Memiliki kebiasaan menabung sejak dini

IV. Metode Pembelajaran

1.        Workshop
Guru-guru berhadapan langsung dengan murid dan mengajari mereka langkah-langkah membuat celengan.
       2.      Diskusi
Sebelum, selama, dan setelah proses workshop, guru-guru terus mengajak siswa-siswinya untuk berdiskusi mengenai manfaat celengan, manfaat membuang sampah pada tempatnya, dan manfaat mengolah barang bekas menjadi sesuatu yang berguna.

V.  Alat dan Bahan Pembelajaran
1.      12 buah botol bekas
2.      Kertas-kertas bekas (Majalah, Brosur, Kalender, HVS)
3.      Gunting
4.      Lem
5.      Koin-koin
  
VI. Langkah-langkah Pembelajaran
No.
Langkah-langkah
Kegiatan
Waktu
Guru
Siswa
1.
Pendahuluan
Perkenalan Diri
Memperhatikan Guru dengan Aktif
09.00 – 09.10
Membimbing siswa untuk memperkenalkan diri
Perkenalan Diri
Menjelaskan apa yang akan diajarkan
Memperhatikan Guru dengan Aktif
2.
Inti
Mengajarkan langkah-langkah pembuatan celengan dari botol bekas
Berpartisipasi secara aktif serta berkreasi sesuka hati dalam proses pembuatan celengan
09.10 – 10.00
3.
Penutup
-
Istirahat makan siang (kegiatan rutin sekolah)
10.00 – 10.15
Menjelaskan kembali manfaat-manfaat membuang sampah pada tempatnya, dan manfaat celengan
Memperhatikan Guru dengan Aktif
10.15 – 10.30
Foto Bersama
Membagikan Reward
Berbaris untuk Menerima Reward

VII.Testimoni
pada saat perencanaan tugas micro-teaching ini, kami merencanakannya dengan agak terburu-buru karena kami santai diawal perkuliahan. pada saat akan melakukan micro-teaching kami sudah mempersiapkan semua peralatan dan akhirnya kami melaksanakan micro-teaching tersebut. proses pelaksanaan micro-teaching berjalan lancar karena semua anggota kelompok mengerjakan tugasnya dengan baik sehingga proses pelaksanaannya menjadi baik. micro-teaching memberikanr pengalaman yang luar biasa karena kami belajar mengelola kelas dan berinteraksi dengan murid-murid TK.

 VIII. Video Dokumentasi

No comments:

Post a Comment