Kelompok 4
Koordinator : Johan Wibawa (101301042)
Anggota : Dwika Septian Ihsan (091301013)
Putra Pratama (101301100)
Sekolah : TK DHARMA PANCASILA
Jumlah
Murid : 11 Orang
Usia Murid : Rata-rata 5 Tahun
Tema
Pengajaran : Go Green
Standar
Kompetensi : Siswa mampu memahami bahwa barang-barang bekas dapat diolah
menjadi sesuatu yang bermanfaat, dan siswa memiliki kesadaran akan lingkungan
dengan membuang sampah pada tempatnya.
Alokasi Waktu : 60 menit
I.
Pendahuluan
Pada
zaman sekarang ini, banyak orang kurang peduli terhadap lingkungannya. Mereka
terbiasa membuang barang sekali pakai, contohnya setelah mengkonsumsi makanan
ringan, kemasan pembungkusnya langsung dibuang begitu saja. Bila terus
dibiarkan hal ini akan menjadi pencemaran lingkungan yang berdampak negatif
terhadap diri mereka. Limbah dari bahan plastik merupakan limbah yang paling
berbahaya, karena sulit dihancurkan dalam waktu singkat, jika ditanam akan
sulit melebur, sedangkan jika dibakar
akan menghasilkan senyawa (X) yang sangat berbahaya. Selain plastik, banyak
juga limbah yang mencemari lingkungan dan sulit diuraikan oleh bakteri, seperti
kertas, kaleng bekas, logam, stearofoam
dan sebagainya.
Mengingat
banyaknya barang bekas yang sudah tidak terpakai dan hanya menjadi sampah,
membuat kami tertarik untuk membahas topik ini. Selain mengurangi sampah, juga
bisa menghasilkan barang yang berguna serta bernilai seni dan ekonomi. Memanfaatkan
barang bekas, bukan hanya tugas orang dewasa, tetapi juga harus mulai diajarkan
sejak dini. Anak – anak perlu memahami pentingnya menjaga lingkungan.
Dari latar
belakang tersebut, kami merasa pelu membantu adik – adik usia dini untuk sama –
sam`a menjaga lingkungan. Kegiatan Micro
Teaching yang bertemakan “Go Green” dengan berfokus kepada
pemanfaatan barang bekas yang akan dilaksanakan di Taman Kanak – Kanak Dharma
Pancasila, Medan, diharapkan mampu memberikan pengajaran kepada anak usia dini
tentang pentingnya menjaga lingkungan.
II. Landasan
Teori
Banyak orang yang mengatakan mengajar
adalah ilmu, dimana kegiatan mengajar harus bebasis dan dipandu oleh ilmu.
Konsep ini menekankan pada aspek ilmiah dalam kegiatan pengajaran dan berfokus
pada cara-cara melakukan sistematisasi komunikasi antara guru dan siswa. Konsep
ini percaya bahwa adalah mungkin untuk secara sistematis memilih bahan,
mengatur interaksi guru dengan siswa, interaksi antar sesama siswa, dan
menentukan bahan-bahan yang harus dipelajari oleh siswa, sehingga mengurangi
kemungkinan kegiatan pembelajaran terjadi secara kebetulan.
Banyak orang juga percaya mengajar
adalah seni. Konsep ini memposisikan mengajar sebagai aktivitas “ilmiah” memang
dapat diformalkan, namun jika dipaksakan, akan terjadi birokratisasi dan
pemaksaan aktivitas belajar. Penganut konsep ini berpendapat bahwa mengajar
sebenarnya merupakan intuisi, improvisasi, dan ekspesi.
Guru harus mampu melakukan dan menangani
proses kreatif secara tidak terduga di dalam kelas. Dalam kegiatan mengajar,
tidak ada resep gagal-aman secara rutinitas. Aktivitas yang paling penting dari
kegiatan mengajar adalah mengelola peristiwa-peristiwa yang terjadi selama
proses pembelajaran itu.
Intinya, setiap guru harus siap menerima
semua perilaku anak-anak dalam kelas, karena anak-anak pada umumnya berperilaku
secara spontan.
III. Tujuan
Pembelajaran
1. Memiliki kesadaran untuk menjaga
keindahan lingkungan (Bumi) dengan membuang sampah pada tempatnya
2. Memahami bahwa barang-barang bekas
(sampah) dapat diolah menjadi sesuatu yang berguna
3. Meningkatkan kreativitas
4. Mengetahui manfaat menabung
5. Memiliki kebiasaan menabung sejak
dini
IV. Metode
Pembelajaran
1.
Workshop
Guru-guru berhadapan langsung dengan
murid dan mengajari mereka langkah-langkah membuat celengan.
2. Diskusi
Sebelum, selama, dan setelah proses
workshop, guru-guru terus mengajak siswa-siswinya untuk berdiskusi mengenai
manfaat celengan, manfaat membuang sampah pada tempatnya, dan manfaat mengolah
barang bekas menjadi sesuatu yang berguna.
V. Alat dan Bahan Pembelajaran
1. 12 buah botol bekas
2. Kertas-kertas bekas (Majalah,
Brosur, Kalender, HVS)
3. Gunting
4. Lem
5. Koin-koin
VI. Langkah-langkah
Pembelajaran
No.
|
Langkah-langkah
|
Kegiatan
|
Waktu
|
||
Guru
|
Siswa
|
||||
1.
|
Pendahuluan
|
Perkenalan Diri
|
Memperhatikan Guru dengan Aktif
|
09.00 – 09.10
|
|
Membimbing siswa untuk memperkenalkan diri
|
Perkenalan Diri
|
||||
Menjelaskan apa yang akan diajarkan
|
Memperhatikan Guru dengan Aktif
|
||||
2.
|
Inti
|
Mengajarkan langkah-langkah pembuatan celengan dari botol
bekas
|
Berpartisipasi secara aktif serta berkreasi sesuka hati
dalam proses pembuatan celengan
|
09.10 – 10.00
|
|
3.
|
Penutup
|
-
|
Istirahat makan siang (kegiatan rutin sekolah)
|
10.00 – 10.15
|
|
Menjelaskan kembali manfaat-manfaat membuang sampah pada
tempatnya, dan manfaat celengan
|
Memperhatikan Guru dengan Aktif
|
10.15 – 10.30
|
|||
Foto Bersama
|
|||||
Membagikan Reward
|
Berbaris untuk Menerima Reward
|
||||
VII.Testimoni
pada saat perencanaan tugas micro-teaching ini, kami merencanakannya dengan agak terburu-buru karena kami santai diawal perkuliahan. pada saat akan melakukan micro-teaching kami sudah mempersiapkan semua peralatan dan akhirnya kami melaksanakan micro-teaching tersebut. proses pelaksanaan micro-teaching berjalan lancar karena semua anggota kelompok mengerjakan tugasnya dengan baik sehingga proses pelaksanaannya menjadi baik. micro-teaching memberikanr pengalaman yang luar biasa karena kami belajar mengelola kelas dan berinteraksi dengan murid-murid TK.
VIII. Video Dokumentasi