Riset
terhadap perbedaan antara ahli dan pemula dalam hal pemecahan masalah
mengindikasikan adanya peran utama dari pengetahuan dan keterampilan
metakognitif dalam berpikir. Basis pengetahuan yang luas dari pakar juga
memungkinkan digunakannya memori jangka pendek dan panjang secara efisien.
Selain
menyimpan pengetahuan lebih banyak, ahli dalam sains dan matematika mengodekan
masalah dan prosedur/solusi dalam skema yang ditata di seputar prinsip yang
lebih tinggi dalam ranah itu. Mereka juga mencurahkan waktu untuk mengonstruksi
representasi masalah, mengaplikasikan skema yang dikembangkan dengan baik, dan
menguji dan memonitor strategi mereka di sepanjang proses. Dalam ilmu
kemanusiaan, ahli akan mengonstruksi penjelasan situasi atau peristiwa yang
merefleksikan pencarian dan identifikasi pola pengetahuan, dan mereka juga
mengecek dan mengecek silang deduksi yang mereka buat.
Perspektif
berbeda tentang pemecahan masalah, yakni teori muatan kognitif, membahas
keterbatasan memori kerja dengan mengidentifikasi ciri-ciri yang membuat materi
sulit dipelajari. Teori ini membahas pengaruh muatan kognitif tambahan, intrinsic,
dan yang relecan dalam perolehan dan automasi skema.
Empat
kondisi umum untuk pembelajaran metakognitif adalah : a) pembelajaran dengan
kesadaran akan kegunaan; b) kriteria kinerja dan penilaian yang membutuhkan
aktivitas metakognitif; c) member contoh strategi dengan penguatan; dan d)
latihan ekstensif dalam situasi yang berbeda dengan penguatan. Juga, buku
pengangan kelas dan bantuan belajar lainnya tidak boleh menggantikan atay
mengompensasi strategi metakognitif. Selama pembelajaran, diskusi kelas singkat
dapat mengeksplorasi tujuan strategi metakognitif dan mengeksplorasi hubungan
antara kondisi tugas, strategi, dan prosuk dari tugas-tugas yang berbeda. Monitoring diri dan evaluasi juga
dimasukkan sebagai bagian dari
pembelajaran keterampilan metakognitif.
Masalah
tipikal yang menghambat implementasi strategi oleh siswa adalah : a) kegagalan
untuk mengenali kondisi tugas; b) persepsi keliru atas kondisi tugas; dan c) kegagalan
untuk mengenali telasi antara kondisi tugas dan kinerja. Selain itu, melepaskan
strategi lama yang tidak efektif merupakan hal yang sulit bagi siswa. Strategi baru
membutuhkan usaha tambahan dan biasanya memerlukan latihan yang ekstensif.
No comments:
Post a Comment