Sunday, December 8, 2013

Perspektif Kognitif : I. Pemrosesan Informasi

Riset komunikasi tentang Perang Dunia II dan simulasi computer mengenai kapabilitas intelektual manusia telah memunculkan paradigm baru untuk studi kegiatan mental. Parafigma ini tercermin dalam deskripsi pemrosesan informasi atas kegiatan kognitif. Menurut paradigm ini, memori manusia adalah sistem yang terorganisir dan aktif yang memilih informasi yang akan diproses dan kemudian mentransformasikan informasi itu menjadi kode bermakna untuk penggunaan di waktu mendatang.
Inti teori ini terdiri dari proses yang dilewati individu untuk memahami, mengkodekan, dan kemudian menyimpan cerita dalam memori jangka panjang untuk penggunaan selanjutnya. Teoretis sepakat bahwa kode-kode disimpan secara internal dalam beberapa bentuk struktur kognitif. Pandangan yang mengemuka menyatakan bahwa informasi materi pokok akan mengambil bentuk jaringan semantic, dimana elemen-elemen verbal dikaitkan satu sama lain. Butir-butir personal dari informasi dideskripsikan sebagai dikodekan ke dalam memori episodic dan jaringan procedural yang terdiri dari informasi “­how-to”. Sebagian besar pengetahuan dikategorisasikan sebagai eksplisit dan tersembunyi (tacit). Yang termasuk dalam pengetahuan eksplisit adalah ranah dan disiplin pengetahuan (konten), pengetahuan diskursus, dan pengetahuan metakognitif. Istilah skema juga merujuk pada informasi yang dimiliki pemelajar tentang topic, isu, atau ranah tertentu.
Komponen utama dalam belajar adalah : a) kerangka belajar, yang terdiri dari pengetahuan pemelajar dan organisasi informasi yang hendak dipelajari, dan b) proses kognitif pemelajar, strategi belajar, dan keputusan metakognitif oleh pemelajar. Aplikasi untuk pendidikan mencakup rekomendasi spesifik untuk memperkaya pengetahuan sebelumnya yang dimiliki pemelajar, penggunaan petunjuk yang dibuat sendiri oleh pemelajar untuk mengodekan dan mengontruksi makna. Termasuk di dalamnya adalah penggunaan citra, kombinasi citra dan kata, dan strategi ringkasan dan pertanyaan diri oleh pemelajar.

Teori belajar yang fokus pada hasil khusus dari proses belajar dan mendeskripsikan syarat-syarat esensial untuk mendapatkan hasil tersebut. Sebaliknya, teori pemrosesan informasi dimulai dengan langkah-langkah dalam mengambil, mengodekan, dan menyimpan informasi dalam memori jangka panjang. Meski beberapa riset membahas tugas-tugas tertentu, seperti pengkodean butir informasi, teori ini kekurangan landasan untuk hasil belajar yang dapat disepakati bersama. Dengan kata lain, teori pemrosesan informasi adalah kumpulan berbagai macam pendekatan tentang studi fungsi kognitif.

No comments:

Post a Comment