Thursday, January 12, 2012

UAS MK Kreativitas Semester Ganjil 2011/2012

7 comments:

  1. Coba jelaskan dengan singkat dan padat berkaitan dengan creativogenic. Selanjutnya buat ulasan dan uraian sehubungan dengan hal tersebut dikaitkan dengan lingkungan F. Psikologi USU (yang anda ketahui)

    ReplyDelete
  2. Creativogenic merupakan kebudayaan yang memupuk dan mengembangkan kreativitas dalam masyarakat, antara lain :
    1. tersedianya sarana kebudayaan, seperti peralatan, bahan, dan media.
    2. adanya keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan bagi semua lapisan masyarakat.
    3. menekankan pada becoming dan tidak hanya being, artinya tidak menekankan pada kepentingan untuk masa sekarang melainkan berorientasi pada masa mendatang.
    4. memberi kebebasan terhadap semua warga negara tanpa diskriminasi, terutama jenis kelamin.
    5. adanya kebebasan setelah pengalaman tekanan dan tindakan keras,artinya setelah kemerdekaan diperoleh dan kebebasan dapat dinikmati.
    6. keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan yang berbeda.
    7. adanya toleransi terhadap pandangan yang berbeda.
    8. adanya interaksi antara individu yang berhasil.
    9. adanya insentif dan penghargaan bagi hasil karya kreatif.

    Lingkungan F. Psikologi USU menerapkan budaya Creativogenic dimana F. Psikologi USU memberikan sarana untuk mahasiswa dalam mengembangkan kreativitas seperti melibatkan mahasiswa dalam merancang berbagai acara yang membutuhkan dan merangsang kreativitas agar acara tersebut menjadi menarik. Contoh dari sarana yang telah diberikan F. Psikologi USU adalah ketika Dies Natalis F. Psikologi dimana mahasiswa F. Psikologi USU sangat kreatif dalam merancang acara dengan tema Kampung Dunia dimana kita dapat menikmati makanan dan berbagai macam produk kebudayaan dari berbagai negara yang ada di dunia. F. Psikologi USU juga mendirikan Pemerintahan Mahasiswa dan beberapa organisasi kampus sebagai sarana untuk menampung berbagai ide-ide kreatif yang ingin disampaikan oleh mahasiswa kepada pihak fakultas dimana ide-ide kreatif tersebut akan didiskusikan bersama sehingga dapat diciptakan sebuah kegiatan untuk menyalurkan ide-ide yang kreatif. F. Psikologi USU juga memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang memiliki prestasi dari hasil karya kreatif sehingga mahasiswa menjadi lebih terpacu untuk menciptakan berbagai karya-karya yang kreatif.

    ReplyDelete
  3. Coba jelaskan dengan singkat dan padat berkaitan dengan model belajar mengajar yang kreatif. Kemudian buat ulasan untuk kelompok performa anda, berkaitan dengan model manakah yang paling sesuai?

    ReplyDelete
  4. model belajar mengajar kreatif merupakan cara untuk mengembangkan kreativitas dimana setiap model yang dikemukakan memiliki kelemahan dan kelebihan yang berbeda-beda.
    ada 8 model belajar mengajar kreatif yang memiliki kelebihan dan keunikan, yaitu :
    1. Taksonomi Bloom tentang sasaran pendidikan ranah kognitif memungkinkan peningkatan berpikir kreatif melalui proses sintesis. sasaran kognitif pada taksonomi bloom terdiri dari enam tingkatan perilaku kognitif, yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
    2. model struktur intelek dari Guilford melalui kategori berperilaku divergen, aspek-aspek seperti kelancaran, kelenturan, orisinalitas, dan elaborasi dalam berpikir dapat dilatih.
    3. model talenta berganda dari Taylor terutama bidang kreatif produktif dapat mengembangkan keterampilan berpikir kreatif.
    4. model Treffinger untuk mendorong belajar kreatif mengajukan tiga tingkat, mulai dari yang relatif sederhana (tingkat 1 yang memperkenalkan teknik-teknik kreatif dasar) sampai dengan yang majemuk (tingkar 3 dimana siswa bekerja dengan masalah nyata)untuk belajar kreatif.
    5. model Enrichment Triad dari Renzulli memberi kesempatan pengalaman pengayaan, dan khususnya tingkat 3 (menyelidiki masalah nyata) merupakan tantangan bagi siswa berbakat, namun ketiga tipe pengayaan ini dapat memupuk kreativitas.
    6. model William tentang perilaku kognitif-afektif didalam kelas mengingatkan kita bahwa perilaku kreatif tidak hanya menuntut kemampuan berpikir kreatif, tetapi juga ciri-ciri afektif dari kreativitas, keduanya perlu ditumbuhkan dalam kelas.
    7. Taksonomi sasaran pendidikan afektif dari Krathwohl menekankan pentingnya mengembangkan sistem nilai pada semua suiswa dan khususnya siswa berbakat, yang mendasari perilaku mereka secara konsisten. hal ini penting untuk membantu mereka mewujudkan kreativitas yang konstruktif dan tidak yang destruktif.
    8. model pendidikan integratif dari Clark mengajukan konsep yang terpadu tentang kreativitas yang memerlukan perpaduan antara fungsi berpikir, perasaan, pengindraan, dan firasat (intuisi).

    berkaitan dengan performa kelompok, menurut saya model yang paling sesuai adalah model Treffinger untuk mendorong belajar kreatif dimana pada model ini terdapat tiga tingkat untuk mendorong belajar kreatif, yaitu :
    a. tingkat 1, Basic Tools. dimana kami memikirkan ide-ide kreatif menarik dengan rasa ingin tahu, keterbukaan terhadap pengalaman baru serta rasa percaya diri untuk membuat performa yang unik serta menarik.
    b. tingkat 2, practice with process. dimana kami mempersiapkan semua bahan dan alat untuk menerapkan ide kreatif kami kedalam bentuk yang nyata dengan menggunakan khayalan sehingga menjadi performa yang kreatif.
    c. tingkat 3, working with real problems. dimana kami merasa tertantang untuk memperlihatkan performa kreatif dan unik kami didepan kelas kepada teman-teman.

    ReplyDelete
  5. 3. Sekarang, anggaplah anda adalah pendidik (silahkan pilih tingkat TK, SD, SMP, SMA atau Perguruan Tinggi). Jika siswa/mahasiswa anda berjumlah 20 orang, apa yang akan anda lakukan? (minimal menggunakan 2 landasan teori).

    ReplyDelete
  6. jika saya menjadi pendidik pada tingkat SD dengan jumlah siswa 20 orang, saya akan merangsang keingintahuan siswa untuk berpikir kreatif serta memberikan kebebasan kepada mereka dalam berpikir. menurut Amabile (1989) keberhasilan kreatif adalah persimpangan (intersection)antara keterampilan anak dalam bidang tertentu (domain skills), keterampilan berpikir dan bekerja kreatif, serta motvasi intrinsik. dengan jumlah siswa yang tidak terlalu banyak, saya akan mencari keterampilan mereka dibidang tertentu. kemudian saya akan memberikan kebebasan kepada mereka untuk memikirkan ide kreatif karena untuk menumbuhkan keterampilan berpikir, seorang anak harus diberikan kebebasan dalam berpikir. dengan menemukan kemampuan siswa dibidang tertentu, akan menumbuhkan motivasi intrinsik mereka dibidang tersebut.
    saya akan menggunakan model Enrichment Triad dari Renzulli dimana pada kegatan tipe 1 yang sejalan dengan teori persimpangan kreativitas amabile, saya merancang kegiatan untuk memperkenalkan siswa dengan berbagai topik atau bidang stud yang dapat menarik mnat mereka dengan sungguh-sungguh. kemudian pada kegiatan tipe 2, siswa akan dibagi menjadi lima kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 orang, kemudian akan diberikan kegiatan pelatihan kelompok mencakup metode, bahan,dan teknik instruksional yang terutama berkaitan dengan pengmbangan proses berpikir dan perasaan. setelah siswa diberikan pelatihan, siswa akan diberikan tugas penelitian mengenai bidang yang diminatinya. dengan demikian siswa akan menguasai hal-hal yang diminatinya dan dapat mengembangkan kreativitas dibidangnya serta memciptakan inovasi baru dibidangnya.

    ReplyDelete