Hasil wawancara dengan bu dina :
Saya merasa nyaman di kelas karena suasananya yang adem dan tenang. Saya merasa sudah lebih kreativitas selama menjalani perkuliahan kreativitas karena saya sudah dapat lebih membuka pikiran saya dan berani mengambil resiko untuk mencapai suatu hal. Misalnya, pada saat saya akan ke kampus dan pada saat itu jalanan sedang macet, saya mempunyai beberapa cara untuk menghindari kemacetan tersebut tidak seperti biasanya, jika macet saya akan menunggu untuk menunggu jalan kembali normal, saya malah mencari cara dengan jalan ditrotoar, mencari jalan alternatif lain, atau memutar arah dan mencari jalan yang tidak macet. Saya merasa memiliki pemikiran yang lebih fleksibel dari sebelumnya. Jika di lihat dengan pendekatan 4p saya merasa pribadi saya masih terlalu kreatif, pendorongnya adalah kampus dimana saya melakukan proses kreatif, dan produknya belum ada. Pendorong saya dirumah hanya kebebasan yang diberikan oleh orang tua saya karena mereka tidak memberikan banyak peraturan yang menekan saya. Hal kreatif yang ingin saya lakukan adalah menolong banyak orang tetapi saya tidak tahu bagaimana bentuk menolong yang dapat saya berikan.
Analisa :
Dalam studi faktor analisis seputar ciri-ciri utama dari kreativitas, Guilford (1959) membedakan antara aptitude dan non-aptitude traits yang berhubungan dengan kreativitas. Ciri-ciri aptitude dari kreativitas (berpikir kreatif) meliputi kelancaran, kelenturan (fleksibilitas), dan orisinalitas dalam berpikir, dan ciri-ciri ini dioperasionalisasikan dalam tes berpikir divergen. Namun produktivitas kreatif tidak sama dengan produktivitas divergen. Sejauh mana seseorang mampu menghasilkan prestasi kreatif ikut ditentukan oleh ciri-ciri non-aptitude (afektif). Adanya korelasi yang signifikan antara ciri-ciri non-aptitude (afektif) ini seperti, kepercayaan diri, keuletan, apresiasi estetik, dan kemandirian. Dan ciri-ciri aptitude dari kreativitas antara kelancaran, kelenturan, dan orisinalitas dalam berpikir.
Dari hasil studi Guildford (1959) diatas, saya sudah memiliki beberapa ciri-ciri dari berpikir kreatif dimana saya sudah memiliki ciri-ciri aptitude, meskipun saya masih kurang dalam ciri-ciri non-aptitude.
Jika di analisa dari pendekatan 4p yang terdiri dari pribadi, pendorong, proses, dan produk, saya masih belum kreatif, dimana saya adalah pribadi yang baru saja menjadi kreatif selama diperkuliahan, pendorong yang merupakan kampus saya sendiri dan saya masih sedang dalam proses kreativitas, dan saya masih belum membuat suatu produk kreativitas yang orisinal dari ide saya. Guilford (1975) menyatakan bahwa ada empat jenis kreativitas sesuai dengan empat bidang konten struktur intelek, yaitu : figural (seni pahat/lukis, arsitektur) , simbolis (matematika, musik, balet), semantis (jurnalistik, menulis naskah), dan sosial (psikologi, pendidikan). Dari empat jenis kreativitas tersebut, dari pribadi saya, saya akan membuat karya kreativitas dari segi sosial, lebih tepatnya lagi psikologi, karena saya memilih jurusan psikologi diperkuliahan.
Putra, coba baca sekali lagi dengan cermat apa yang sudah kamu posting. Jika menurutmu masih ada yang kurang tepat, atau mungkin salah ketik, coba disempurnakan ya :)
ReplyDelete