kunci untuk pengembangan teori belajar yang komprehensif adalah menjelaskan sifat yang kompleks dari belajar manusia. pertama, berbeda dengan model pertumbuhan-kesiapan di mana pendewasaan mengatur proses belajar, Gagne berpendapat bahwa belajar adalah faktor kausal penting dalam perkembangan. kedua, belajar manusia bersifat kumulatif. belajar keterampilan tertentu akan memberikan kontribusi pada belajar keterampilan yang lebih kompleks. hasilnya adalah kompetensi intelektual yang terus meningkat.
ketiga, belajar manusia adalah kompleks dan beragam. prosesnya tidak dapat direduksi menjadi asosiasi S-R atau pengalaman wawasan yang dideskripsikan oleh teoritisi Gestalt. selain itu, studi belajar tidak boleh fokus pada pengembangan prinsip yang berlaku hanya pada satu bidang subjek. deskripsi yang memadai dari belajar manusia harus berlaku untuk berbagai macam aktivitas manusia di beragam latar dan situasi dimana belajar itu terjadi.juga, belajar menghasilkan disposisi yang dipertahankan yang dibuktikan oleh kinerja tertentui. keluaran dari belajar disebut kapabilitas. proses belajar adalah proses kognitif yang memproses informasi di lingkungan menjadi berbagai macam kapabilitas.
behavioris dan teoretis Gestalt mengembangkan penjelasan tentang proses belajar di dalam laboratorium dan memperluas temuannya pada situasi manusia. sebaliknya, Gagne mengawali dengan kompleksitas dan variasi yang menjadi ciri belajar pada manusia dan menyusun suatu sistem untuk menjelaskan variasi itu.
analisis Gagne menghasilkan lima kategori atau ragam belajar yang dibedakan oleh kinerja yang berbeda-beda dan persyaratan yang berbeda untuk belajar. kelima ragam itu adalah informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap dan keterampilan motorik. selain itu, keterampilan intelektual mencakup empat keterampilan dengan ciri-ciri tersendiri yang membentuk hierarki dari belajar diskriminasi sampai ke belajar aturan pada jenjang yang lebih tinggi (pemecahan masalah). berbeda dengan penjelasan lainnya, seperti "belajar menghafal" atau "belajar konseptual" kelima ragam tersebut melintasi batas mata pelajaran disekolah, usia pemelajar, dan jenjang kelas.
masing-masing ragam belajar mensyaratkan seperangkat kondisi internal dan eksternal yang berlainan untuk perolehan kapabilitas tertentu. kondisi internal mencakup keterampilan prasyarat yang harus ada dan sembilan tahapan pemrosesan kognitif yang diperlukan untuk belajar. kondisi eksternal adalah kegiatan pembelajaran yang mendukung proses kongitif pemelajar.
tujuan utama dari teori Gagne adalah merencanakan pembelajaran kelas yang efektif. guru atau perancang pembelajaran menulis keterampilan yang akan dipelajario dalam bentuk tujuan kinerja, dan mengidentifikasikan berbagai macam belajar. analisis tugas kemudian digunakan untuk mengidentifikasikan keterampilan prasyarat, dan kegiatan pembelajar dipilih untuk masing-masing tujuan yang akan diajarkan.
Gagne mengembangkan teori kondisi belajar untuk menjelaskan berbagai macam proses psikologis yang terlihat di dalam riset tentang belajar sebelumnya dan untuk menspesifikasi dengan tepat urutan kegiatan pembelajaran untuk proses-proses yang teridentifikasi. jadi teori ini lebih mudah untuk tim perancang kurikulum ketimbang untuk dipakai oleh guru di kelas.
kotribusi paling terkenal dari teori ini adalah ia mengoperasionalisasikan konsep belajar kumulatif dan memberikan mekanisme untuk merancang pembelajaran dari yang sederhana sampai kompleks. konsep belajar kumulatif, analisis tugas, dan identifikasi komponen keterampilan komponen telah diterima sebagai bagian dari kurikulum.